Life Cycle Posting

Nama                                  :Monica Fitriyana D

NPM                                    : 0218123001

Dosen Pengampu        : Iis Rostiawati S.E., M.M.

 

  • Life cycle costing, LCC, adalah proses analisis ekonomi untuk menilai total biaya kepemilikan suatu produk, termasuk biaya pemasangan, operasi, pemeliharaan, konversi, dan / atau penonaktifan.

LCC Menurut Beberapa Ahli
1. Menurut Fuller dan Petersen (1996), Life Cycle Cost (LCC) adalah suatu metode ekonomi dalam mengevaluasi proyek atas semua biaya yang timbul mulai dari tahap pengelolaan, pengoperasian, pemeliha- raan, dan pembuangan suatu komponen dari sebuah proyek, dimana hal ini dijadikan pertimbangan yang begitu penting untuk mengambil suatu keputusan
.2. Menurut Barringer dan Weber (1996), Life Cycle Cost (LCC) adalah suatu konsep pemodelan perhitungan biaya dari tahap permulaan sampai pembongkaran suatu asset dari sebuah proyek sebagai alat untuk mengambil keputusan atas sebuah studi analisis dan perhitungan dari total biaya yang ada selama siklus hidupnya.

  • Pentingnya LCC
    Untuk meningkatkan kesadaran biaya.
    Seluruh biaya hidup evaluasi. LCC memungkinkan evaluasi pilihan bersaing berdasarkan seluruh biaya hidup.
    Memaksimalkan pendapatan. Memahami prosedur untuk menerapkan LCC termasuk pengembangan Biaya Siklus Hidup model untuk berbagai aplikasi.
    Memahami latar belakang teoritis nilai waktu uang dan analisis risiko serta dampaknya terhadap proses pengambilan keputusanLCC untuk Supplier
  • Dengan menggunakan LCC, Supplier dapat mengoptimalkan desain mereka dengan mengevaluasi alternatif dan dengan melakukan studi trade-off.
  • Dengan menggunakan LCC, Supplier dapat mengevaluasi berbagai strategi biaya operasi dan pemeliharaan (untuk membantu pengguna produk).
  • LCC untuk Customer
    Dengan menggunakan LCC, pelanggan dapat mengevaluasi dan membandingkan produk-produk alternatif.
    Dengan menggunakan LCC, pelanggan dapat menilai kelayakan ekonomi proyek atau produk.Kenapa LCC??
  • Konflik yang umum terjadi di sebagian besar perusahaan:
  • Project Engineering ingin meminimalkan biaya modal
  • Maintenance Engineering ingin meminimalkan jam perbaikan
  • Produksi ingin memaksimalkan jam operasi
  • Realibility Engineering ingin membatalkan kegagalan
  • Akuntansi ingin memaksimalkan nilai sekarang bersih proyek
  • Pemegang saham ingin meningkatkan kekayaan pemegang saham
  • Komponen Biaya
    Biaya Awal
    Biaya Operasi & PemeliharaanBiaya Awal
    Desain & biaya pengembangan,
    Investasi pada aset, atau biaya peralatan,
    Biaya pemasangan atau komisi.

    Biaya Operasi dan Pemeliharaan

  • Biaya tenaga kerja / Gaji Karyawan
  • Biaya energi (Listrik,Air)
  • Biaya cadangan & perawatan,
  • Biaya bahan baku.
  • Langkah Menghihitung LCC
    Langkah 1: Tentukan waktu untuk setiap elemen biaya,
    Langkah 2: Perkirakan nilai setiap elemen biaya,
    Langkah 3: Hitung NPV dari setiap elemen, untuk setiap tahun (selama periode waktunya),
    Langkah 4: Hitung LCC dengan menambahkan semua elemen biaya, setiap tahun,
    Langkah 5: Analisis hasilnya.Estimasi LCC (Contoh)
  • Sebuah toko pengecoran yang sangat produktif memiliki satu mesin pembuat inti yang dioperasikan dengan robot yang canggih (dibuat di Italia).
  • Karena meningkatnya permintaan pengecoran, toko pengecoran ingin memasang satu mesin pembuat inti baru.
  • Untuk mesin baru, ada dua opsi:Mesin robot canggih yang serupa, atau Mesin semi otomatis.
Sl. No. Cost Element Value (in INR, million)/ year Time phase Remarks
1 Design & development (D) Bought out item
2 Investment on asset (A) 59.4 0-1 year
3 Installation (I) 0.6 0-1 year

Perhitungan PV pada Biaya Awal

D(1+i/100) (n-1)           A(1+i/100) (n-1)         I(1+i/100) (n-1)

PV= ———————— + ———————- + ———————–

(1+d/100) n                (1+d/100) n            (1+d/100) n

n adalah tahun di mana PV akan dihitung, di sini n = 1 tahun saja

Tingkat Bunga, d=8%

Tingkat Inflasi, i=5%

0(1+5/100) 0               59.4(1+5/100) 0        0.06(1+5/100) 0

PV= ———————– +   ———————— + ———————

(1+8/100) 1                (1+8/100) 1           (1+8/100) 1

Jadi, PV pada Biaya Awal = 55.5 million INR

 

Operation & Maintenance Cost

Sl. No.

Cost Element

Value (in INR, million)/ year

Time phase

Remarks

1

Labour (L)

0.3

2-10 year

4 workers @ 3 shifts

2

Energy (E)

4

2-10 year

MIS report of existing equipment, as new equipment is identical

3

Spare & maintenance (S)

2.6

2-10 year

4

Raw material (M)

27.7

2-10 year

Biaya Operasi & Pemeliharaan (OC)

Perhitungan PV pada OC

Total OC= L+E+S+M=34.6 Million INR

PV  OC pada tahun ke n,

OC(1+i/100) (n-1)

PV= ————————

(1+d/100) n

Nilai kumulatif OC setelah tahun ke-n (dalam hal PV)             OC(1+i/100) (n-1)

=    ? ————————

(1+d/100) n

PV OC dan kumulatif OC pada tahun yang berbeda dihitung dengan menggunakan rumus ini.

?COMPUTATION OF LCC: TABLE 1

Operation & Maintenance cost (OC) Initial Cost (IC) Total LCC
Time Period Discounting factor Inflation factor Future OC at nth year PV of any year Total PV incurred
nth year 1/(1+8/100)n (1+5/100)n-1 Million INR Million INR Million INR Million INR Million INR
A B C D E=DXBXC F=E+ last year’s F G H=G+F
1 55.50 55.50
2 0.86 1.05 34.60 31.15 31.15 55.50 86.65
3 0.79 1.10 34.60 30.28 61.43 55.50 116.93
4 0.74 1.16 34.60 29.44 90.87 55.50 146.37
5 0.68 1.22 34.60 28.62 119.49 55.50 174.99
6 0.63 1.28 34.60 27.83 147.32 55.50 202.82
7 0.58 1.34 34.60 27.05 174.38 55.50 229.88
8 0.54 1.41 34.60 26.30 200.68 55.50 256.18
9 0.50 1.48 34.60 25.57 226.25 55.50 281.75
10 0.46 1.55 34.60 24.86 251.11 55.50 306.61

Perhitungan LCC

Dalam perhitungan sebelumnya, nilai OC yang diharapkan di masa depan di semua tahun adalah sama, yaitu 34,6 Juta INR.

Nilai yang diharapkan ini bisa berbeda untuk tahun yang berbeda juga

Elemen biaya yang berbeda untuk opsi 2 (yaitu mesin semi-otomatis) telah diperkirakan dan perhitungan final untuk LCC telah dilakukan.

 

Daftar Pustaka :

Barringer, Paul. H., Weber, David., 1996. “Life Cycle Cost Tutorial”, Fifth International
Conference on Process Plant Reliability and Hydrocarbon Processing, Gulf
Publishing Company., Texas.
.
Zainal, A. Z., 2005. Analisis Bangunan: Menghitung Anggaran Biaya Bangunan., PT.
Gramedia Pustaka Utama., Jakarta.
Dipohusodo, I., 1996. Manajemen Proyek dan Konstruksi., Kanisius., Yogjakarta.
Asworth Allan., 1994. Perencanaan Biaya Bangunan., PT. Gramedia Pustaka Utama.,
Jakarta.

 

 

Manajemen Proyek (RESOURCE ALLOCATION/ ALOKASI SUMBER DAYA)

Nama                                  :Monica Fitriyana D

NPM                                    : 0218123001

Dosen Pengampu        : Iis Rostiawati S.E., M.M.

 

Alokasi sumber daya adalah penyerahan sumber daya yang tersedia untuk berbagai penggunaan. Dalam manajemen proyek, alokasi sumber daya atau manajemen sumber daya adalah suatu aktivitas terskedul dan sumber daya yang dibutuhkan oleh aktivitas tersebut dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya dan waktu proyek yang dibutuhkan.

Sumber: (Hartono, 2017)

Sehingga ada 2 faktor yang dapat dikategorikan menjadi strategi di dalam meningkatkan kualitas sumber daya pada perencaan proyek:

Faktor Internal, yaitu apa yang dimiliki oleh karyawan.

Faktor External, yaitu apa yang ada di luar tenaga kerja yang dapat menjadi stimulus bagi tenaga kerja.

Sumber: (Berliana, 2014)

1.Sumber daya tidak terbatas (Unlimited Resources Allocation) Bila tingkat kebutuhan sumber daya ? jumlah sumber daya yang ada

2.2. Sumber daya terbatas (Limited Resources Allocation) Bila tingkat kebutuhan sumber daya > jumlah sumber daya yang ada

ALOKASI SUMBER DAYA TERBATAS  (LIMITED RESOURCES ALLOCATION)

Tujuan :

kebutuhan sumber daya tetap terpenuhi dengan  penambahan waktu yang minimal

Constraint / batasan :

jumlah sumber daya yang tersedia tetap

Cara :

Increase Project Duration (IPD) seminimum  mungkin (optimal)

Setiap langkah selalu hitung IPD dari aktivitas  yang konflik dan susun network lagi

Sumber: (Hartono, 2017)

ATURAN PRIORITAS

FCFS (first come, first served). Pekerjaan pertama yang datang di sebuah proyek, diproses terlebih dahulu.

FCFS (first come, first served). Pekerjaan pertama yang datang di sebuah proyek, diproses terlebih dahulu.

SPT (shortest processing time). Pekerjaan yang memiliki waktu pemrosesan terpendek ditangani dan diselesaikan terlebih dahulu.

PT (longest processing time). Waktu pemrosesan terpanjang. Pekerjaan yang memiliki waktu pemrosesan lebih panjang, lebih besar biasanya sangat penting dan diutamakan terlebih dahulu.

Sumber: (Susila, 2012)

KENDALA ALOKASI SUMBER DAYA

Perbedaan pendapat atau ketidakcocokan antara unsur-unsur proyek (stakeholders) dalam memenuhi kewajiban kontrak mereka, dimana konflik tersebut belum menjadi persengketaan.

Sumber: (Susila, 2012)

Contoh kendalanya ialah :

Kondisi kontrak

Proses konstruksi

Jaminan

Waktu

Metode Penanganan Konflik Ditinjau dari sudut manajerial, metode – metode penaanganan konflik antara lain

(Soeharto, 2001) :

1.Memaksakan kehendak (Forcing)

2.Mencari upaya pemecahan masalah (problem solving)

3.Berdamai atau koompromi (compromise)

4.Mendinginkan suasana (smoothing)

5.Menarik diri (withdrawal)

Sumber: (Susila, 2012)

Forcing berarti memaksakan kehendak atau pandangan dari satu pihak kepada pihak lain yang sedang terlibat konflik. Artinya, pada saat forcing, ada pihakyang menang dan ada p

Pihak yang kalah. Hal ini dapat terjadi bila pihak yang satu posisinya terlalu kuat terhadap yang lain. Selain itu, biasanya pihak yang kalah memilika ketergantungan yang bersifat prinsip terhadap pemenang

Problem Solving Pemecahan masalah (problem solving) Pemecahan masalah sering juga disebut konfrontasi, karena sifatnya adalah membicarakan secara terbuka dan langsung berdialog antara pihakpihak yang terlibat. Jadi dalam hal ini, terlebih dahulu didefinisikan apa yang menjadi konflik, mencari dan mengumpulkan informasi, sebab-sebab terjadinya konflik, menganalisis berbagai alternative yang dipandang palaing baik.

Berdamai atau Kompromi berarti kedua belah pihak telah memikirkan berbagai alternative, member dan menerima, dan mencari pemecahan yang sampai batas-batas tertentu dapat diterima oleh kedua belah pihak.

Smoothing, Mendinginkan suasana (smoothing) Mendinginkan suasana dilakukan dengan cara menekankan aspek yang positif (dari sudut kepentingan bersama) dari bagian isu yang menjadi sumber konflik dan menomor duakan atau mengesampingkan sementara perbedaan pendapat bagian isu yang lain. Jadi, disini diusahakan menjaga agar suasana tetap bersahabat.

Sumber: (Soeharto, 2001)

Withdrawal, Menarik diri (withdrawal) Langkah ini dapat diartikan sebagai menghindari (tidak bersedia menghadapi) terjadinya ketidak cocokan dalam saat tertentu. Hal ini bisa jadi disebabkan karena belum adanya konsep yang jelas untuk mendinginkan suasana, sambil memikirkan pendekatan lain pada waktu yang lebih baik.

Sumber: (Soeharto, 2001)

 

Sumber Buku:

Soeharto, I. (2001). “Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional) Jilid 1”. Erlangga, Jakarta, 1999

Sumber Internet:

Hartono, Yuliani. 2017. Alokasi Sumber Daya (Resource Allocation).

https://docplayer.info/42085740-Alokasi-sumber-daya-resource-allocation.html [diakses 6 November 2019]

Berliana, Ruth. 2014. Faktor Internal dan Eksternal dalam Mencetak SDM yang Berkualitas.

https://www.blj.co.id/2014/08/27/faktor-internal-dan-eksternal-dalam-mencetak-sdm-yang-berkualitas/ [diakses 11 November 2019]

Susila, Herman. 2012. Metode penanganan konflik dalam pelaksanaan kontruksi Gedung di Surakarta.

https://media.neliti.com/media/publications/141986-ID-metode-penanganan-konflik-dalam-pelaksan.pdf [diakses 8 November 2019]

Project Budgeting

Nama                                  :Monica Fitriyana D

NPM                                    : 0218123001

Dosen Pengampu        : Iis Rostiawati S.E., M.M.

 

Project Budgeting

Biaya (cost) adalah sumberdaya yang dikorbankan untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya biasanya diukur dalam satuan moneter seperti rupiah atau dollar.

Pengelolaan Biaya Proyek (Project Cost Management) adalah proses-proses yang dibutuhkan untuk menjamin bahwa proyek dapat diselesaikan dengan anggaran yang telah disetujui.

Proses Pengelolaan Biaya Proyek

  1. Estimasi Biaya: mengestimasi biaya dari sumber daya yang digunakan untuk menyelesaikan sebuah proyek.
  2. Penentuan Anggaran: mengalokasikan estimasi biaya ke detail pekerjaan, untuk kemudian diukur kinerjanya.
  3. Pengendalian Biaya: Mengendalikan perubahan terhadap anggaran proyek.

Prinsip dasar pengelolaan biaya diantaranya yaitu:

  • Profit atau keuntungan: Pendapatan dikurangi pengeluaran
  • Margin Profit: rasio pendapatan terhadap profit.
  • Siklus hidup pembiayaan: Total biaya untuk memiliki sebuah produk/layanan (total cost of ownership), atau biaya pengembangan ditambah support.
  • Cash flow analysis: menentukan estimasi biaya dan keuntungan tahunan untuk sebuah proyek, dan cash flow yang dihasilkan.selama setahun.
  • Tangible cost or benefits adalah biaya atau keuntungan organisasi mudah diukur dengan rupiah/dollar.
  • Intangible cost or benefits adalah biaya atau keuntungan organisasi yang sulit diukur dengan rupiah/dollar.
  • Direct costs adalah biaya yang langsung berelasi dengan memproduksi produk dan layanan.
  • Indirect costs adalah biaya yang tidak langsung berelasi dengan produk atau layanan.

Penentuan anggaran:

  • Mengalokasikan estimasi biaya proyek keaktifitas pekerjaan yang dilakukan.
  • WBS dibutuhkan untuk mengalokasikan biaya, karena WBS mendefiniskan aktifitas pekerjaan.
  • Tujuannya adalah menghasilkan cost baseline.
  • Cost Baseline digunakan manajer untukmemonitor dan memastikan kinerja dari biaya.

Menyusun anggaran biaya:

  1. Pernyataan cakupan proyek
  2. WBS dan penjelasannya
  3. Estimasi biaya kegiatan dan rincian pendukungnya
  4. Jadwal proyek: digunakan untuk melakukan agregasi biaya pada setiap periode
  5. Kalender sumber daya
  6. Kontrak: Berkaitan dengan produk atau hasil apa saja yang telah dibeli. dan berapa biayanya.

Earned Value Management (EMV)

EVM adalah tehnik pengukuran kinerja proyek yang mengintegrasikan ruang lingkup, waktu dan biaya. Dengan sebuah baseline (rencana awal ditambah perubahan yang telah disetujui), kita bisa menentukan seberapa baik sebuah proyek dalam memenuhi targetnya. Dengan EVM kita harus secara rutin memasukan informasi aktual.

Cara perhitungan anggaran biaya raba

Untuk menghitung anggaran biaya terlebih dahulu perlu didata bahan yang diperlukan termasuk harga bangunan sejenis yang ada. Selanjutnya perlu ditetapkan ukuran pokok berdasarkan gambar prarencana yang akan dipakai sebagai dasar perhitungan untuk menentukan harga satuan pe-kerjaan. Yang dimaksud dengan ukuran pokok, pada umumnya tergantung dari jenis bangunan yang akan dihitung. Misalnya untuk bangunan ge-dung, yang dipakai sebagai ukuran pokok adalah luas lantai per m2, luas atap per m2.

Anggaran biaya pasti

Penyusunan anggaran biaya pasti berbeda dengan penyusunan anggaran biaya raba, baik mengenai bahan-bahan yang diperlukan mau-pun cara penyusunan dari anggaran tersebut. Anggaran biaya pasti harus disusun seteliti dan secermat mungkin, karena hasil yang di-\harapkan adalah harga bangunan pasti atau harga bangunan yang sebenarnya.

Cara menyusun anggaran biaya pasti

Penyusunan anggaran biaya pasti dilaksanakan dengan cara pembuatan daftar-daftar sebagai berikut:

  1. Daftar Harga Satuan Bahan (Daftar I)
  2. Daftar Harga Satuan Upah Tenaga (Daftar II).
  3. Daftar harga satuan bahan dan upah tenaga kerja pada tiap satuan pekerjaan (Daftar III).
  4. Daftar volume dan harga satuan pekerjaan (Daftar IV)
  5. Daftar rekapitulasi (Daftar V).

Harga satuan pekerjaan

Harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan analisis. Harga satuan bahan dan upah tenaga kerja di setiap daerah berbedabeda. Dalam menghitung dan menyusun anggaran biaya suatu bangunan/proyek harus berpedoman pada harga satuan bahan dan upah tenaga kerja di pasaran dan lokasi pekerjaan.

 

DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, B. (1993). Rencana dan Estimate Real of cost. Jakarta: Bumi Aksara.
Mukomoko, J. (1985). Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan. Jakarta: GMP.
Sastraatmadja, S. (1984). Anggaran Biaya Pelaksana. Bandung: Nova.
Zainal. (1992). Analisis Bangunan Menghitung Amggaran Biaya Bangunan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Pengertian rencana anggaran biaya, diperoleh melalui situs internet: http://findadessi.blogspot.co.id/2011/ 11/pengertian-rencana-anggaran- biaya-rab.html.Diunduh pada tanggal 4 Nov 2019