Structuring The Project – Materi Kelompok 3

Nama : Monica Fitriyana Djani
Kelas/ NPM : Reg B C/ 0218123001
Dosen Pengampu : Iis Rostiawati, S.E, M.M.

Structuring The Project
Menurut Chester I. Barnard “Organisasi sebagai suatu sistem dari pada aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih”.
Organisasi proyek Dalam pelaksanaan sebuah proyek dibutuhkan sebuah wadah atau sarana sehingga dalam pengelolaan proyek kegiatan yang dilakukan memiliki program, visi, misi, dan tujuan yang jelas sehingga pelaksanaan kegiatan proyek memiliki batasan dan standar yang telah disepakati dan dilaksanakan dengan maksimal oleh personel penanggung jawab masing-masing kegiatan.
Fungsi organisasi diantaranya yaitu:
o Merupakan sarana dimana para peserta atau anggota bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama yang tidak mungkin diperoleh bila kita bekerja sendiri-sendiri
o Memberikan pengetahuan secara continue baik mengenai
1. Pengaturan bagaimana bekerja sama
2. Adanya pembagian pekerjaan untuk menghindari tumpang tindih
3. Adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab.
Tujuan organisasi dapat dicapai, dilakukan proses sebagai berikut diantaranya yaitu:
1. Identifikasi dan pembagian kegiatan
2. Pengelompokan penanggung jawab kegiatan
3. Penentuan wewenang dan tanggung jawab
4. Menyusun mekanisme pengendalian.
Struktur organisasi merupakan suatu diagram yang menunjukkan fungsi-fungsi departemen atau posisi dalam suatu organisasi dan bagaimana mereka saling berhubungan. Adalah suatu diagram yang menunjukkan fungsi-fungsi departemen atau posisi dalam suatu organisasi dan bagaimana mereka saling berhubungan

Struktur organisasi tergambar dengan:
1. Pembagian pekerjaan
2. Pimpinan dan bawahan
3. Tipe-tipe pekerjaan yang harus dilaksanakan
4. Tingkatan-tingkatan dalam manajer

Struktur organisasi proyek dibuat dengan situasi kultur dan keunikan berbeda berdasar kebutuhan sistem manajemen proyek. Oleh karena itu, organisasi proyek mempunyai susunan dan hierarki yang berlainan pula. Pemilihan organisasi proyek didasarkan atas tingkat kebutuhan dan kompleksitas proyek; semakin kompleks proyek, semakin kompleks pula susunan organisasinya.
Organisasi proyek fungsional merupakan struktur organisasi jenis ini dikelompokkan menurut fungsinya, memiliki struktur dengan konsep otoritas dan hierarki vertikal. Tanggung jawab organisasi proyek biasanya dirangkap dengan tugas sehari-hari pada organisasi fungsional perusahaan, karena itulah untuk proyek yang besar dapat mengganggu kegiatan keseluruhan, bila organisasi fungsional di gunakan.
Organisasi proyek murni merupakan Struktur organisasi proyek jenis ini merupakan bagian tersendiri dari organisasi fungsional perusahaan, dimana manajer mempunyai otoritas penuh terhadap proyek. Dengan status ini, tim proyek memiliki komitmen dan wewenang mandiri, namun tetap dalam koordinasi.
Organisasi proyek matriks merupakan Struktur organisasi proyek ini biasanya gabungan dari organisasi proyek murni dan fungsional, memanfaatkan ahli dari berbagai disiplin ilmu yang terlibat dalam organisasi fungsional sebagai bagian dari proyek, tetapi tidak mengganggu proses pelaksanaan proyek serta organisasi fungsional perusahaan.
Manajer proyek menurut Project Management Body of Knowledge Guide (PMI 2001) Mengatakan bahwa manajer proyek seseorang yang bertanggung jawab dalam mengurus sebuah proyek
Fungsi manajer proyek sebagai kepala tim proyek yaitu:
o Mengelola berbagai macam kegiatan
o Mengelola tenaga kerja dan ahli dalam jumlah besar terutama dalam aspek perencanaan
o Mengelola pelaksanaan dan pengendalian untuk sasaran yang telah ditentukan seperti jadwal,biaya dan mutu.
Kriteria manajer proyek yaitu:
1. Inisiatif, kaya akan inisiatif
2. Fleksibel, luwes dalam pendekatan tanpa mengorbankan sasaran pokonya
3. Responsible, memiliki tanggung jawab
4. Kritis, merespon sebuah pemikiran yang datang dari berbagai pihak.
5. Menguasai aspek aspek hubungan antar manusia.
6. Generalisasi dan Spesifikasi
7. Kekuasaan berasal dari keahlian (expert power) dan referent power.
• Expert power : kemampuan untuk mengajak anggotanya untuk melakukan sesuatu demi terselenggaranya proyek,
karena ia dianggap memiliki pengetahuan
• Referent power : kemampuan untuk membuat peserta proyek tanggap terhadap keinginan-keinginannya

Sumber: Husen, Abrar. 2011. Manajemen Proyek. Yogyakarta : Penerbit ANDI.
Karaini, Armaini Akhirson. Pengantar Manajemen Proyek Seri Diktat Kuliah. Depok : Universitas Gunadarma
Karaini, Armaini Akhirson. Pengantar Manajemen Proyek Seri Diktat Kuliah. Depok: Universitas Gunadarma Husen, Abrar. 2011. Manajemen Proyek. Yogyakarta Penerbit ANDI.

Print Friendly, PDF & Email